Mengatasi Kejenuhan Saat Melakukan Work From Home

Mengatasi Kejenuhan Saat Melakukan Work From Home

17 Juni 2020 10:58 518 Share

Tidak sedikit perusahaan melakukan kebijakan work form home yang mewajibkan karyawan untuk bekerja dari rumah untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona. Namun, bagi beberapa karyawan kebijakan tersebut melelahkan daripada kerja di kantor karena banyak yang merasa lebih sulit untuk fokus saat di rumah daripada di kantor. Selain itu, karyawan juga dituntut untuk selalu stand by setiap saat selama jam kerja berlangsung. Kebanyakan orang bekerja lebih lama di rumah daripada di kantor. Fleksibilitas yang dijanjikan dari rumah membuat orang merasa perlu memberi kontribusi lebih dari rekannya.

Jika ketiga faktor tersebut digabungkan, pekerja dapat merasa cemas, sedih, lelah, frustasi, dan bosan selama karantina ini. Itu belum termasuk ketakutan yang ditimbulkan oleh risiko kesehatan, PHK lapangan kerja, dan ketidakpastian publik. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan oleh karyawan untuk mengusir rasa bosan dan jenuh ketika melakukan work from home selam pandemi corona?

 

Lakukan secara proaktif melalui fokus kembali pada pekerjaan

Karyawan perlu bersikap proaktif dengan tidak selalu berarti tetap pada rutinitas yang sama. Mereka harus meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa yang mereka lakukan dan alasan hal tersebut penting bagi mereka. Sebagian karyawan terjebak dalam beban kerja sehari-hari yang tidak memungkinkan untuk berhenti dilakukan dan mengambil tugas baru yang menantang. Mereka lebih baik mulai memikirkan perencanaan terdekat dan memperhitungkan risiko apabila tidak sesuai dengan deadline yang sudah dibuat. Bila mereka sudah memperhitungkan dengan menghitung seberapa banyak keuntungan dan risiko pekerjaan secara maksimal, maka mereka akan kembali fokus bekerja.

 

Berbagi cerita dengan orang terdekat

Beberapa karyawan mulai merasa jenuh dengan aktivitas monoton di rumah, maka mulai mencari tempat yang dapat dijadikan untuk saling berbagi kendala saat melakukan work from home. Mereka dapat mengajak sahabat, teman, rekan kerja, atau bahkan tetangga untuk berdiskusi mengenai perkembangan pekerjaan yang dilakukan di rumah. Orang yang mereka ajak bicara tidak harus berada di industri yang sama atau mengerti persis apa yang sedang mereka lakukan. Seorang karyawan tetap perlu mendapatkan masukan dalam mengendalikan emosional karena pengalaman pada tiap seseorang sangat membantu dalam membangun kecerdasan emosional.

  

Rencanakan dan Prioritaskan

Seorang karyawan bisa membuat daftar tugas yang harus diselesaikan dan tentukan tenggat waktu yang realistis. Setiap individu mengetahui apa tugas utama kemudian mengatur ulang untuk dijadikan detail pekerjaan. Fokus terhadap tugas yang sudah ada dan mencoba untuk berpikir positif bahwa tugas akan terselesaikan dengan baik apabila segera diselesaikan. Individu menghindari pemikiran negatif dan selalu bangga akan hasil yang telah diimplementasikan. Apabila ada pengkajian ulang terhadap pekerjaan, perlu berkomunikasi secara teratur dengan tim dan rekan kerja. Melakukan hal itu akan membantu memastikan bahwa harapan dapat diatur dan dikelola dengan baik selama setiap individu bekerja dari rumah. Terkadang cara terbaik untuk mengatasi stres saat work from home adalah dengan meminta bantuan rekan kerja atau atasan agar pekerjaan masih dapat terarah sesuai perencanaan di awal.

Author

 
Khairianti Syahputri
Khairianti Syahputri
Copywriter

Keywords

 

Page loaded in 1.17803 seconds