29 Jan 2024 08:45 1.005 Share
Jaringan 5G saat ini sudah mulai hadir secara global. Indonesia pun tak tertinggal, tetapi masih banyak dari perusahaan-perusahaan yang belum terbiasa dengan manfaat jaringan 5G dalam penggunaan internet. Padahal 5G sangat berfungsi dalam industri digital. Faktor belum optimalnya jaringan 5G di Indonesia adalah sebagai berikut.
Baca juga: Ketahui Definisi Dan Cara Kerja NFT
-
Keterampilan
Faktor ini dilihat dari segi keterampilan kerja dan juga para pekerjanya, pendidikan dan regulasi. Karena berdasarkan hasil riset STL, Merger Impact Indonesia sangat tertinggal dari Malaysia dan Singapura.
Kekurangan keterampilan yang masih rendah mencakup pengetahuan untuk mengimplementasikan pemanfaatan jaringan, layanan, aplikasi berbasis jaringan 5G. Salah satu contohnya, masih terbatasnya SDM untuk membuat aplikasi AR.
-
Konektivitas
Dari sisi konektivitas, peluncuran (roll out) koneksi jaringan 5G yang relatif baru di Indonesia masih kurang konsisten. Daerah cakupan jaringan masih belum menyeluruh terutama di daerah-daerah terpencil dengan banyak kawasan industri.
-
Masih Menggunakan Infrastruktur 4G LTE
Jaringan 5G menjanjikan kecepatan download dan upload yang bisa mencapai 10x lipat dari 4G. Namun, penyedia jaringan 5G di Indonesia yang masih dipegang oleh Telkomsel dan Indosat belum bisa menggunakan infrastruktur 5G secara mandiri.
Mereka masih menggunakan infrastruktur dari 4G LTE. Kedua perusahaan tersebut juga belum berani menyediakan cakupan spektrum milimeter band (high band spektrum diatas 6 GHz).
-
Biaya
Ekspansi atau perluasan 5G di spektrum high band akan memerlukan biaya yang jauh lebih besar dibanding perluasan layanan 4G LTE. Sebab, jangkauan BTS millimeter band (frekuensi 26 GHz) hanya sekitar 200 meter. Maka akan dibutuhkan banyak BTS tambahan.
Untuk saat ini mungkin jaringan 5G di Indonesia masih sulit dikembangkan. Namun seiring tingginya awareness akan kecepatan dari jaringan tersebut, Indonesia harus segera berevolusi ke jaringan 5G.
